KAFIR...?? Siapa dan Bagaimana Mereka..? Apa yang Sebaiknya Kita Lakukan

KAFIR...?? Siapa dan Bagaimana Mereka..? Apa yang Sebaiknya Kita Lakukan - Hallo Sobat PapAffan - Seputar Dunia Teknologi Internet Dan Social Media, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul KAFIR...?? Siapa dan Bagaimana Mereka..? Apa yang Sebaiknya Kita Lakukan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Religi, yang kami tulis ini dapat anda pahami.



Judul : KAFIR...?? Siapa dan Bagaimana Mereka..? Apa yang Sebaiknya Kita Lakukan
link : KAFIR...?? Siapa dan Bagaimana Mereka..? Apa yang Sebaiknya Kita Lakukan

Baca juga


KAFIR...?? Siapa dan Bagaimana Mereka..? Apa yang Sebaiknya Kita Lakukan


Sebenarnya saya tidak punya niatan untuk menulis atau membahas tentang hal ini.
Tapi hati kecil saya menggelitik hal yang sedang viral saat ini tentang usul Nu menghapus istilah "kafir" dalam penyebutan kaum non muslim di indonesia khususnya.


Kafir secara harafia diartikan menutup tentang kebenaran.Saya tidak akan me-copas penafsiran dari Alquran karena saya tidak punya kapasitas untuk hal tersebut.
Setelah saya melihat video ucapan Gusdur/Almarhum Bapak Kyai H.Abdurrahman Wahid,beliau berkata "bahwa menurut Alqurannulqarim kafir itu adalah bukan kristen bukan yahudi,kafir itu adalah yang tidak ber-Tuhan".Kira-kira seperti itu ucapan beliau,video bisa di tonton di akun instagram saya @papaaffan.online


Pengucapan atau penyebutan kafir dalam kehidupan sehari- hari sebenarnya toh nggak jadi bahasa sehari-hari. Maksud saya begini,Kita Bangsa Indonesia sudah terbiasa hidup berdampingan dengan keyakinan yang bebeda-beda.


Apakah kalian memanggil teman kecil anda yang non muslim dengan menyebutnya kafir? Saya rasa setiap anak indonesia sedari kecil sudah diajarkan saling menghormati.

Usulan pelarangan penggunaan "kafir" untuk non muslim menurut saya konteksnya adalah Ke-Bhineka-an.Kekhawatiran dimasa depan,khawatir kita tidak lagi saling menghormati,khawatir jika suatu saat nanti kata "kafir" di gunakan untuk mengumpat saudara kita yang non muslim.


Sebaiknya kita sebagai muslim memperdalam ke-islaman kita kepada guru ngaji yang sebenarnya guru kepada kiyai yang sebenarnya kiyai kepada ulama yang sebenarnya ulama. Bukan kepada hasil pencarian Google yang kita tidak tau sumbernya, kebarokahan guru itu utama dalam belajar/mengaji.


Demikianlah Artikel

Sekianlah artikel kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.


Silahkan tinggalkan komentar dan share ke Media Sosial Anda, Terima Kasih